5 Hal Yang Ter-Paling !

Senin, 09 Desember 2013


5 Hal Yang Ter-Paling!

      Asslammu'alaikum ... sobat! Semoga Allah SWT masih memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya untuk kita semua dan mudah-mudahan sobat termasuk orang yang mendapat hidayah dari Allah SWT untuk menambah ilmu agama dari membaca artikel ini. Artikel ini saya ambil sewaktu khatbah shalat Jum'at di Mesjid Baiturrahman, so i say thank you for pak Kyai semoga ilmu yang diamalkannya bermanfaat untuk kita semua dan dapat disampaikan pula kepada saudara-saudara kita yang lainnya. 

        Sebelumnya saya minta maaf karena judulnya mungkin kurang pas atau kurang tepat, tapi yang paling penting adalah isi dari ilmu yang akan disampaikan dapat diterima oleh pembaca. Mungkin saya akan langsung menjelaskan pokok utama atau intisari dari bahasan artikel ini yakni ada beberapa yang perlu sobat ketahui tentang 5 hal yang terpaling. 5 Hal tersebut itu diantaranya:

1. Hal Terdekat
        Tahukah kamu sobat, hal yang terdekat dengan kita? Mungkin diantara sobat sekalin mempunyai banyak jawaban yang berbeda-beda yakni mungkin ada yang menjawab bahwa yang terdekat dengan kita adalah orang tua kita yakni ayah dan ibu, atau ada yang menjawab sahabat karib kita, ada juga yang menjawab istri atau suami sobat, atau yang terdekat dengan kita adalah anak kita sendiri. Jawaban-jawaban tersebut tidaklah salah, semuanya benar. itulah yang diungkapkan Imam Ghazali kepada muridnya ketika beliau bertanya tentang pertanyaan itu. Beliau adalah sosok guru yang patut untuk diteladani karena tidak menyalahkan suatu jawaban yang diungkapkan oleh muridnya.

        Namun Imam Ghazali menjawab, ada yang lebih tepat atas jawaban pertanyaan itu. Yakni hal terdekat dengan kita adalah kematian. Kenapa kematian? Karena kemanapun dan dimanapun, siapapun dan kapanpun kematian tidaklah jauh dari kita. Kematian tidak melihat kita dari umur karena umur berapapun 60 tahun, 40 tahun, 20 tahun, 12 tahun, 5 tahun atau bahkan baru dilahirkan pun bisa saja seseorang sudah waktunya menghadapi kematian. Inti sari dari hal terdekat ini, bahwa kematian itu hak semua orang dan kita mesti yakin bahwa kita itu cuma numpang mencari bekal didunia untuk akhirat kelak. Baik orang kaya, belum kaya, pinter, belum pinter, punya jabatan, belum punya jabatan, Profesor, Doktor, Dosen, Guru, Siswa, Mahasiswa bahkan dari rakyat biasa hingga presiden pun tetap akan mati. Maka sadarlah tak ada yang kekal di dunia ini kecuali kehidupan akhirat antara surga dan neraka.

2. Hal Terjauh
        Sambung cerita, kemudian pertanyaan ke dua pun di utarakan kepda murid-murid Imam Ghazali yakni "Apakah yang paling jauh dengan kita?. Kemudian murid-muridnya pun menjawab, ada yang menjawab matahari, bintang, dan lainnya. Imam Ghazali pun tak menyalahkan jawaban dari murid-muridnya itu. Lantas ia pun berkata "Ada yang lebih tepat, hal terjauh dengan kita adalah waktu yang sudah terlewati. Waktu yang sudah terlewati tidak akan bisa kembali lagi walau di jam yang sama, atau hari yang sama, atau minggu yang sama, maka tetap saja waktu yang sudah dialami itu kejadiannya sudah berbeda dan tidak akan mungkin kembali lagi.

        Inti sari yang bisa kita petik adalah Betapa berharganya waktu, karena waktu tidak bisa diputar ulang. Untuk itu sobat, jangan siakan waktu jika sobat tidak ingin termasuk orang-orang yang merugi. Jadi bila sobat adalah seorang siswa/mahasiswa maka pergunakanlah waktu untuk belajar dan menuntut ilmu, bagi sobat yang sudah bekerja maka pergunakanlah waktu untuk melakukan hal-hal yang produktif, untuk sobat yang masih mencari pekerjaan pun tetaplah gunakan waktu untuk menjemput rezeki yang halal yang Allah berikan walau keberadaannya masih menjadi misteri buat sobat sekalian. Tapi yakinlah bahwa Allah itu Maha Adil, Tidak selamanya orang akan menganggur kecuali dia tidak mau berusaha dan bermalas-malasan.

3. Hal Terberat
        Pertanyaan yang ketiga pun kembali diucapkan yakni "Apakah hal terberat buat kita?". Murid-muridnya pun ada yang menjawab besi, batu, bumi dan lain sebagainya. Namun ada jawaban yang lebih tepat lagi, yakni hal terberat buat kita adalah amanah. Kenapa amanah? Karena kita hidup didunia ini adalah suatu amanah yang diberikan Allah SWT untuk kita. Amanah kita sebagai manusia didunia ini adalah sebagai seorang Khalifah, bahkan sebelum manusia pun gunung-gunung tidak menyanggupi amanah yang Allah tawarkan untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini.

        Untuk itu sobat sekalian, jagalah amanah yang Allah berikan untuk kita sebagai khalifah dimuka bumi ini. Jaga pula amanah kita terhadap orang tua kita untuk tetap menuntut ilmu sebagai seorang pelajar ataupun mahasiswa. Janganlah sia-siakan kepercayaan yang mereka berikan karena kepercayaan itu mahal... benar-benar mahal...

4. Hal Termudah
        Kemudian pertanyaan ke empat adalah "Apakah hal termudah untuk kita?". Maka Imam Ghazali pun memberikan jawaban kepada murid-muridnya yakni "Hal termudah untuk kita adalah meninggalkan shalat". Karena dalam kenyataannya begitu mudahnya orang meninggalkan shalat, padahal shalat itu adalah kewajiban yang paling utama dan shalat merupakan hal pertama yang akan dihisab.

        Sobat, ayo jaga pula kewajiban utama kita yakni menjalankan perintah yang Allah wajibkan untuk kita yaitu Shalat. Yakinlah Allah akan memberikan kebaikan untuk kita dan mengabulkan semua do'a-do'a kita bila kita sendiri sudah dekat dengan Allah. Logikanya "Bagaimana Allah mengabulkan do'a kita bila kita sendiri tidak patuh akan segala perintah-Nya?".

5. Hal Tertajam
        Adapun pertanyaan terakhir yang diutarakan kepada murid-muridnya adalah "Apakah yang paling tajambuat kita?". Maka muridnya pun menjawab pedang, pisau dll. Namun Imam Ghazali pun menerima dan tetap tidak menyalahkan jawaban mereka. Namun ada yang paling tepat yakni yang tertajam buat kita adalah lidah. Lidah manusia berupa lisan yang tak terjaga.

        Begitu banyak orang saat ini tak lagi menjaga lisannya, padahal betapa banyak orang yang akan terjerumus ke dalam neraka hanya lantaran tidak menjaga lisannya. Mungkin suatu luka yang disebabkan karena sayatan pedang, ataupun pisau rasanya sakit dan memberi bekas luka untuk kita, namun beberapa hari ataupun beberapa minggu pun lukanya bisa saja hilang. Tapi bila hati sudah terluka karena sayatan lisan yang tak terjaga, maka tidak cukup beberapa hari ataupun beberapa minggu tapi sekian tahun pun lukanya masih tetap berbekas. Bahkan ada saja luka yang tergores dihati karena lisan yang tak terjaga itu diwariskan kepada anak cucunya. Sobat, mulailah saat ini untuk menjaga lisan kita dari hal-hal yang dapat melukai hati orang lain.



0 komentar:

Posting Komentar

My Facebook Profile

Popular Posts

Psychedelic Pointer